Aneka Variasi Usaha T-shirt Musik yang Sepatutnya Kamu Tahu

Terdapat banyak cerita seputar usaha yang dibangun bermula dari kegemaran. Ary Budiman adalah salah satunya. Bermula dari kegemaran membeli kaos band semenjak masih berstatus pelajar, Ary sekarang serius menjual kaos band. Supaya usaha berjalan mulus, ada sebagian kiat yang dijalankannya.

Mengenakan kaos hitam bergambar poster pementasan album Ken Arok milik Harry Roesly di Gedung Merdeka Bandung, 12 April 1995, Ary masih ingat betul kaos band pertama yang dimilikinya.

"T-shirt Nirvana unplugged. Waktu itu gue masih kelas tiga atau empat SD. Itu kaos bootleg sih. Ha-ha-ha," ujarnya saat kami temui di warung Rock Nation, Jl. Anggrek Garuda No. 56, Slipi, Jakarta Barat.

Tahun 2001, saat duduk di tempat duduk SMP, Ary memiliki kaos band resmi pertamanya. "Kaos bertuliskan Koil pemberian tetangga," kenangnya.

Berlanjut ke masa SMA, Ary mulai menghabiskan uang jajannya dengan membeli t-shirt band. Kebanyakan band-band lokal Bandung. Memasuki bangku kuliah, tradisi mengoleksi t-shirt band terus berlanjut. Kali ini dia mulai mengincar kaos band-band luar negeri. Bahkan demikian, frekuensinya dikala itu konsisten saja belum terlalu tak jarang karena tak tersedia cukup banyak dana.

Dikala mulai kerja di Jakarta dan punya penghasilan sendiri, Ary kian kalap membeli kaos. Hasilnya koleksinya bertambah banyak. Baca juga informasi perihal Harga Beli kaos Polo bordir murah di surabaya.

"Paling banyak kaos Iron Maiden. Namun sekarang tersisa sekitar 15 t-shirt. Sebagiannya gue jual sebab telah enggak ideal lagi di badan," kata Ary.

Sukses menjual t-shirt-kaos band koleksinya melewati forum internet dan media sosial, Ary mulai terpikir untuk menyeriusi usaha berjualan t-shirt band. Pasalnya ia merasa berjualan kaos makin seru dan menjanjikan. Indikasi tersebut tampak kasatmata. Dalam beberapa tahun baru-baru ini, ramai bermunculan kios merchandise musik yang menyediakan kaos dari bermacam-macam band.

Ary bersama rekan bisnisnya, I Nyoman Satriawijaya, alhasil sepakat mendirikan Rock Nation yang resminya bernama PT Memorabilia Musik Indonesia pada 2016.

Untuk menggaet pembeli, mereka tak hanya duduk menunggu orderan datang di toko, tetapi sering menghadiri acara musik, seperti Hammersonic Festival, Jakarta Rock Culture, dan Record Store Day. Beberapa event bazar juga mereka masuki.

Sebagai warung penjual kaos-t-shirt musik orisinal alias reseller yang mengantongi lisensi resmi dari band luar dan dalam negeri, Rock Nation tak melenggang sendirian. Ada beberapa nama kios lain yang tidak keok populer oleh para pejajan rock di tanah air. Sebutlah misalnya All That Rocks, Rockstar City, Burnerocks, dan Bowsound.

Ada pula MerchCons, Undying Music dan HingarBingar yang memosisikan diri sebagai lini baju untuk menjual beragam merchandise musik/band. Mereka membeli lisensi dari beberapa band lokal --pun terkadang band mancanegara-- untuk memproduksi t-shirt band bersangkutan.

Merchcons yang berdiri semenjak 2008 di Bandung salah satu yang cukup ternama dalam urusan usaha kaos, secara khusus musik.

Santo Gunawan, sang pemilik Merchcons, mengaku mengawali bisnisnya dengan tiga orang pegawai dan modal Rp30 juta.

Tempatnya pun sering kali berpindah-pindah layak kecocokan harga sewa. Pendistribusiannya dengan sistem titip jual ke distro-distro di sekitar Bandung hingga ke luar kota. Promosi produk dikerjakan dengan menyebar flyer, look book, dan endorsement band.